Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini membagikan sebuah video yang menampilkan ekonom terkenal, Jeffrey Sachs, yang mengkritik Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Dalam video tersebut, Sachs menuduh Netanyahu telah menarik Amerika Serikat (AS) ke dalam konflik yang semakin memanas di Timur Tengah. Tindakan Trump ini langsung menarik perhatian publik dan menambah ketegangan seputar kebijakan luar negeri Amerika Serikat, terutama terkait hubungan dengan Israel.
Video tersebut diposting di platform media sosial Trump pada awal minggu ini dan dengan cepat menjadi viral. Dalam video yang berdurasi beberapa menit itu, Jeffrey Sachs, yang dikenal karena pandangannya yang kritis terhadap kebijakan luar negeri AS, mengungkapkan keprihatinannya mengenai peran yang dimainkan Netanyahu dalam memperburuk ketegangan di kawasan Timur Tengah, khususnya dalam hubungannya dengan AS.
Jeffrey Sachs: Netanyahu Seret AS ke Dalam Perang
Dalam video yang dibagikan Trump, Jeffrey Sachs, yang merupakan seorang profesor dan ekonom global, mengatakan bahwa kebijakan luar negeri Netanyahu telah mendorong Amerika Serikat ke dalam perang yang lebih besar. Sachs menilai bahwa Netanyahu telah menggunakan pengaruhnya untuk memanipulasi AS agar terlibat dalam konflik-konflik yang merugikan kepentingan nasional Amerika Serikat.
“Netanyahu telah secara aktif menarik Amerika Serikat ke dalam konfrontasi yang tidak diinginkan. Kami harus bertanya kepada diri kami sendiri mengapa kita terus terlibat dalam konflik-konflik ini, sementara banyak dari mereka tidak ada hubungannya dengan keamanan nasional kita,” ujar Sachs dalam video tersebut.
Sachs juga menyoroti bagaimana kebijakan luar negeri AS yang terlalu mendukung Israel sering kali berdampak negatif pada hubungan AS dengan negara-negara di kawasan Timur Tengah yang lebih luas. “AS harus mengevaluasi kembali hubungannya dengan Israel dan mengadopsi pendekatan yang lebih netral dan mengutamakan perdamaian,” tambahnya.
Reaksi Donald Trump terhadap Video Sachs
Donald Trump, yang dikenal dengan kritik tajamnya terhadap kebijakan luar negeri Presiden Joe Biden, menggunakan video tersebut sebagai platform untuk mengungkapkan pandangannya terkait kebijakan luar negeri AS. Dalam unggahannya, Trump menyatakan bahwa Sachs memberikan perspektif yang sangat penting tentang bagaimana kebijakan luar negeri AS di bawah pemerintahan Biden telah menjadi “terlalu terikat pada Israel,” dan bahwa Amerika Serikat perlu mempertimbangkan ulang keterlibatannya dalam konflik internasional.
“Jeffrey Sachs mengatakan hal yang sangat penting. Kita tidak seharusnya membiarkan seorang individu seperti Netanyahu memaksa kita terlibat dalam peperangan yang tidak perlu. Amerika harus mengutamakan kepentingan rakyatnya sendiri,” tulis Trump dalam keterangan yang menyertai video tersebut.
Selain itu, Trump menambahkan bahwa selama masa kepresidenannya, ia berusaha untuk menjaga hubungan baik dengan Israel namun juga mengedepankan kebijakan yang lebih menguntungkan bagi kepentingan nasional Amerika Serikat. “Saya selalu menjaga keseimbangan. Kita harus bekerja untuk perdamaian di Timur Tengah, bukan untuk memperburuk konflik,” jelas Trump.
Reaksi Israel dan Politisi AS
Pernyataan Sachs yang disebarkan oleh Trump menimbulkan reaksi beragam, baik dari pihak Israel maupun politisi di AS. Beberapa pihak di Israel menganggap kritik tersebut sebagai serangan yang tidak berdasar terhadap kebijakan negara mereka dan menegaskan bahwa hubungan antara Israel dan AS harus tetap kuat, mengingat peran penting Israel sebagai sekutu utama di kawasan Timur Tengah.
“Hubungan antara Israel dan Amerika Serikat adalah pilar penting dalam menjaga stabilitas kawasan. Israel akan terus bekerja sama dengan AS untuk menghadapi tantangan yang ada,” kata seorang pejabat Israel yang enggan disebutkan namanya.
Di sisi lain, sejumlah politisi AS, terutama dari kubu Demokrat, menganggap kritik Sachs tersebut perlu dipertimbangkan. Beberapa di antaranya menilai bahwa AS harus berhati-hati dalam mengambil langkah-langkah lebih lanjut dalam konflik-konflik internasional yang tidak langsung berkaitan dengan keamanan nasional.
“Sudah saatnya bagi Amerika Serikat untuk mengevaluasi kembali kebijakan luar negerinya, terutama yang berkaitan dengan keterlibatan di Timur Tengah. Kita harus lebih fokus pada diplomasi dan solusi damai, bukan terus-menerus terlibat dalam perang yang tidak ada habisnya,” ujar Senator dari Partai Demokrat, Lisa Martinez.
Pengaruh Trump di Media Sosial
Tindakan Trump yang membagikan video ini kembali menggarisbawahi pengaruh besar yang dimilikinya di media sosial, terutama dalam membentuk opini publik dan memengaruhi percakapan politik. Meskipun Trump telah dilarang menggunakan beberapa platform media sosial utama setelah kejadian serangan 6 Januari 2021, ia terus memanfaatkan platform pribadinya untuk berbagi pandangan politik dan berkomunikasi langsung dengan pengikutnya.
Video yang dibagikan Trump ini tidak hanya memicu perdebatan tentang kebijakan luar negeri AS tetapi juga menunjukkan ketegangan yang masih ada antara Trump dan pemerintahan Biden, khususnya dalam soal kebijakan luar negeri dan hubungan dengan negara-negara sekutu seperti Israel.
Kesimpulan
Tindakan Donald Trump yang membagikan video Jeffrey Sachs yang mengkritik Netanyahu telah memperburuk perdebatan tentang kebijakan luar negeri Amerika Serikat, khususnya dalam hubungannya dengan Israel. Sachs menyatakan bahwa Netanyahu telah menarik AS ke dalam konflik-konflik yang tidak diinginkan, sementara Trump menggunakan video tersebut untuk menegaskan kembali bahwa AS harus mengutamakan kepentingan nasionalnya sendiri.
Kritik terhadap kebijakan luar negeri AS ini menunjukkan pentingnya dialog yang lebih terbuka mengenai arah politik luar negeri negara tersebut. Bagaimanapun, ketegangan yang ditimbulkan oleh video ini mencerminkan ketidaksetujuan yang terus berlangsung mengenai bagaimana AS harus berperan dalam konflik-konflik global, terutama yang melibatkan sekutunya di Timur Tengah.