Jejak Bumi Indonesia mendukung kampanye menanam pohon untuk mencegah banjir

BATURAJA (NEWS VIRAL): Untuk mencegah bencana alam seperti banjir dan tanah longsor, Jejak Bumi Indonesia (JBI) di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan, mendukung gerakan menanam pohon di wilayah kritis.

Di Baturaja, Sabtu, Hendra Setyawan, Ketua JBI OKU, menyatakan bahwa gerakan menanam pohon ini bertujuan untuk melestarikan lingkungan dan melindungi kawasan hutan dan DAS agar tidak kritis.

Menurutnya, semua orang memiliki tanggung jawab untuk melindungi hutan dan DAS, termasuk pemerintah, agar stabilitas iklim, ketahanan pangan, dan keanekaragaman hayati dapat dipertahankan.

Menurutnya, dari total 3.334.316,58 hektar kawasan hutan Sumsel, 227.958 hektare di antaranya merupakan lahan kritis.

Banyak lahan kritis di Bumi Sriwijaya disebabkan oleh tindakan individu yang tidak bertanggung jawab yang merusak hutan secara liar.

Alihan hutan menjadi perkebunan kelapa sawit oleh perusahaan juga menyebabkan banyak lahan kritis, yang menyebabkan banjir dan tanah longsor sering terjadi di beberapa kabupaten/kota di Sumsel, termasuk Kabupaten OKU.

Oleh karena itu, dia menyatakan bahwa upaya menanam pohon ini dilakukan untuk menjaga lahan kritis agar dapat kembali produktif dan untuk menjaga hutan lindung dan DAS tetap lestari.

Dalam inisiatif ini, dia dan masyarakat binaan JBI menanam 200 ribu bibit pohon produktif di beberapa kabupaten/kota di Sumsel, seperti OKU, OKU Selatan, Muara Enim, Lahat, Pagar Alam, dan Musirawas.

Menurutnya, masyarakat binaan JBI telah menanam 200 ribu bibit pohon di beberapa kabupaten dan kota selama tahun 2024.

Tanaman-tanaman berikut dapat ditanam sebagai bibit: alpukat, durian, aren, nangka, pala, petai, jengkol, cempedak, kelor, jambu kristal, pinang, kelengkeng, dan buah mangga.

Dia menyatakan bahwa bibit adalah jenis pohon produktif yang memiliki nilai ekologis dan ekonomi yang tinggi.

Diharapkan bahwa gerakan menanam pohon akan membuat Bumi Sriwijaya lebih hijau dan lestari sekaligus mengurangi risiko bencana alam yang disebabkan oleh lahan kritis.

Menurutnya, penghijauan diharapkan dapat mengurangi kemungkinan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor yang sering terjadi di sejumlah wilayah, terutama di Kabupaten OKU.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *